Catatan Qu. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

1. Semua Karena Facebook


Ini,, adalah kisah cintaku dengan lelaki yang pertama kali dapat mengenalkanku dengan arti dari kata cinta itu sendiri. Namunbegitu; cinta bukan untuk di artikan karena dia akan datang dengan sendirinya untuk memberikan arti bagi hidup yang mau merasakannya. Jangan pernah berfikir bahwa di dunia ini Terliputi kata kebetulan, karena semua telah di atur dengan rapinya oleh sang pencipta Termaksut satu kata saklar di dalamnya yaitu Cinta…… semuanya tertumpah dalam kisah cintaku dengan seorang pria yang sangat amat ku sayangi :

“Face book” inilah wadah pertama yang mempertemukan aku dengannya. Sapaan melalui pesan singkat yang menyangkut nomor hand phone, telah menghantarkanku pada khasus percintaan yang untuk pertama kalinya aku alami, siapa sangka dari info telp pada profil di facebookku telah mengenalkanku pada seorang pria yang kini telah menjadi kekasihku. Hingga malam tiba, berlokasi di sebuah warnet, deringan telpon dari nomor yang tidak di kenal sedikit menguras waktu keseriusanku yang memang saat itu tengah menemani saudara yang hendak mengerjakan tugas kuliahnya. Obrolan kami berlanjut hingga perjalanan pulang dan setiba kami di rumah kostku, teringat betul olehku dengan dialeg sunda kami mengawali pembicaraan, dan ketika itu pula aku mulai belajar untuk memanggilnya dengan sapaan “Mas” karena keberatan jika aku memanggilnya dengan sebutan “pak” yang menurutnya ada ruang pembatas untuk obrolan kami. ada kecocokkan dalam komunikasi antara aku dengannya, kami begitu nyambung untuk membahas semua topik yang ada malam itu.

Yah,,, awalnya dia memang mengira kalau aku orang sunda, namun semua itu terbantahkan dengan lokasi keberadaanku di Makassar kala itu, meskipun memang kenyataannya, aku memang bukan suku jawa melainkan suku luwuk yang jarak kotanya saja sekitar 12 dari Makassar. Memang hanya Via telponlah kedekatan kami mulai berlanjut, dari sekedar menanyakan kabar dan kegiatan saja, Percakapan itu pun di bubuhi dengan curhat olehku yang saat itu memang lagi banyak di dekatin oleh para lelaki… …. ekhemm bukannya Geer, tapi itulah kenyataannya “”””( sambil tersenyum )”””” :) :) :) :)

Tiba saatnya aku curhat tentang lelaki yang ber inisial Rf, Pria yang berusaha mendekati dan bahkan sempat mengaktakan cinta kepadaku, singkat cerita ; aku mengenalnya dari teman yang juga merupakan teman baiknya, pertemuanku dengannya ternyata membawa perasaan lain buatnya, namun tidak begitu denganku, Karena memang gak ada perasaan suka yang teralun untuknya walau itu hanya sedikit. Topik inilah yang mungkin membawanya untuk semakin ingin masuk menjadi bagian dari hidupku. Berselang dua hari jeda waktu saat ku ceritakan tentang hal itu,Dia pun nekat mengatakan cintanya untuk seorang Indah….

Kenekatannya itu terbukti dengan kanyataan bahwa kami tidak pernah bertemu sebelumnya, belum saling mengenal watak dan karakter masing-masing dan aku hanya dapat mengaguminya dari setiap kata yang terucap dari bibirnya, sosok dewasa aku temukan dalam nasehat-nasehatnya dan itu menjadi salah satu alasan kenapa aku mau menerimanya untuk menjadi kekasihku, walau kami tidak saling mengenal. Mungkin bagi kebanyakan orang; hubungan seperti ini adalah hubungan main-main yang hampir semua orang pernah di singgahi untuk tawaran sebagai pemerannya, namun tidak begitu bagiku.. Ku hormati semua ucapannya, dan ku jaga semua cinta yang ku punya untuknya. Adapun untuk pertama kalinya aku dapat membayangkan wajahnya, adalah ketika dia mengirim pesan multimedia ( MMS ) kepadaku. lewat foto itulah, ku selalu bermimpi agar kiranya dapat di pertemukan dengannnya.

Perbedaan umur yang terpaut 10 tahun di antara kami, tidak menghalangi langkahku untuk mencoba menjalin hubungan dengannya, karena bagiku usia hanyalah deretan perbedaan angka yang sama sekali tidak membawa pengaruh bagi kata sayangku untuknya saat itu. Sempat di tentang oleh sahabat dan teman-temankunamun aku tak peduli dengan semuanya. Cinta memang buta, namun bukan berarti aku telah di butakan juga olehnya, aku punya alasan yang tidak semua orang harus tahu ( Mengapa Aku memilihnya ) , hingga semua untaian kata negatif bagi terjalinnya hubunganku dari mereka, sanggup terpatahkan dengan keseriusanku dalam menjalaninya. Jujur aja, saat itu aku hanya mengaguminya karena kedewasaan yang selama ini belum aku temukan pada diri mantan-mantan pacarku sebelumnya. Terbilang saat itu aku memang termaksut wanita yang suka mempermainkan perasaan pria, karena aku nyaris tidak pernah serius dalam membina sebuah hubungan apalagi hanya untuk kata “ Pacaran” namun sedikit demi sedikit dia telah merubahku untuk manjadi lebih baik” dan aku menghargainya”. Kurang dari sebulan hubungan by phoneku dengannya berlanjut hingga ke perencanaan pertemuan olehnya. :) Dan Bertepat di tanggal 24 desember 2009, bandara sultan hasanuddin Makassar awal pertemuanku dengan sosok yang selama ini hanya dapat ku hayalkan. mimpi ku serasa di jawab oleh tuhan ketika mata ini memandang wajahnya untuk pertama kalinya ; Menggunakan kemeja merah marun dia datang menghampiriku yang ketika itu sedang asik foto memfoto dengan saudaraku ( R ) yang berkenan untuk menemaniku ke bandara siang itu.

Meskipun kebanyakan dari pengalaman orang yang malu saat akan bertemu untuk pertama kalinya dengan kenalan yang hanya mereka kenal melalui phone, namun perasaan itu jauh dari hati dan fikiranku yang Seolah-olah aku telah mengenalnya jauh sebelum aku menemuinya Tidak ada kekakuan untuk berhadapan dengan dirinya, karena cinta itu sudah ada sebelum aku melihatnya. Meski hanya 3 hari saja keberadaannya di Makassar namun kenangan itu masih sangat membekas di hatiku dan sampai kapanpun gak akan pernah hilang karena tempatmu mas, memang sudah ada di hatiku. Saat itu, aku hanya dapat menemaninya di waktu malam saja, karena saat siangnnya aku harus bekerja. Namun begitu, hari-hariku telah penuh warna dengan kedatangannya dan kala itu hanya terpaut kata: ingin cepat pulang saat di kantor pertemuan itu, kami isi di pusat perbelanjaan dan pasar ( hehehhehe, awalnya dia menolak tapi aku menginginkan itu dan dia memenuhinya ) tidak di pungkiri waktu kami lebih banyak ngobrol bersama ketimbang dengan jalan, karena KU ingin memanfaatkan waktu yang singkat itu hanya berdua dengannya. Sore hari, seusai mandi aku pergi menemuinya di hotel yang kala itu sedang istirahat , kedatanganku di susul oleh teman-temanku hingga kami ber enam keluar untuk makan malam yang berlokasi tidak jauh dari hotel tempatnya menginap.

sebagai hari terakhirnya di Makassar, sepulang dari pasar setelah dia mandi, Keberangkatang kami dari hotel ke bandara di temani oleh dua orang keluarga yang juga merupakan teman satu kostku ( L dan R ) sempat ada kenangan berupafoto dan video yang terekam sebelum keberangkatannya menuju Jakarta, satu jam sebelum penerbangan dia sudah harus check in dan dengan mata berkaca-kaca pula aku menggiringnya sekan tak menginginkan perpisahan tersebut. Air mata yang tak bisa ku bendung lagi akhirnya ku curahkan dalam rangkulan saudaraku ( R) karena rasa kehilangan yang teramat dalam. Tangisan itu tak terhenti hanya di bandara namun dua hari sesudahnyapun kesedihan itu masih sangat terasa dengan Bercampurnya rasa rindu yang tak pernah ada usainya, Aku selalu menginkannya untuk datang kembali ” Namun saat itu belum ada kata kepastian olehnya , karena kesibukkannya yang belum bisa untuk di ajak kompromi”. Setibanya di Jakarta, dia langsung menghubungiku untuk memberi dan mengetahui kabar dariku, namun dari awal percakapan hingga akhir semua di iringi dengan tangisaanku yang masih membekas saat aku mengantar kepulangannya. Memang benar kata pepatah lebih baik meninggalkan daripada di tinggalkan, karena rasanya pasti akan sakit…. Selayaknya hubungan sepasang kekasih, kisah kamipun tak selancar air sungai yang terus mengalir dengan keindahannya, pertengkaran dan kesalah pahaman sering jua kami lalui. Apalagi dengan konsep percintaan jarak jauh atau yang akrab di kenal dengan long-distance, masalah yang kami alami ini 7 kali lipat lebih rumit jika di bandingkan dengan hubungan percintaan yang tidak di halangi oleh jarak dan waktu antara Makassar dan Jakarta seperti yang kami alami. Karena untuk penyelesaiannya saja semua hanya bisa di lakukan dengan komunikasi by phone yang sewaktu-waktu bisa saja di putuskan sebelum selesainya masalah. Aku memang lebih dominan pemarah jika di bandingkan dengan dirinya, masalah orang ketiga acap kali mengusik keharmonisan hubunganku dengannya, pernah aku melukainya dalam masalah ini ,diapun begitu namun semua masih bisa terselesaikan dengan saling memaafkan dan menyadari kesalahan masing-masing ………

jeda waktu yang kami gunakan untuk marahan tidak terlalu lama, namun begitu; butuh waktu kurang dari seminggu untuk memulihkan semuanya, Dan aku yakin semua itu karena adanya cinta dan saling membutuhkan antara aku dan dirinya. Rasa takut untuk kehilangan orang yang terkasih jauh lebih berkuasa jika di bandingkan dengan rasa ego untuk mementingkan kepentingan diri sendiri . Dia pernah berucap bahwa : dalam sebuah hubungan yang terpenting itu adalah adanya saling percaya, terbuka dan kesetiaan, namun dalam hubungan jarak jauh seperti yang kami lakoni saat itu , Komunikasi adalah jauh di atas dari ke tiga poin tersebut. Oleh sebab itu, meskipun hanya melalui hanphone, namun itu tak kalahnya dengan bentuk perhatian yang luar biasa khususnya untukku. Kami berupaya untuk saling melengkapi dalam hal apapun yang terasa ada kekurangan di miliki oleh pasangan kami, sikap manjaku selalu di bimbing dengan kedewasaannya, dan sikap keegoisannya selalu aku barengi dengan bentuk perhatianku yang selalu mengarah dalam satu pokok bahwa aku masih membutuhkannya sebagai orang yang bersedia menyayangi dan aku sayangi. Meskipun kesibukkannya kadang kala mengurangi jatah perhatiannya untukku namun aku yakin bahwa apapun yang dia lakukan adalah untuk kepentingan dirinya dan kami jika kelak akan bersama. Sebagai seorang perempuan yang lebih banyak membutuhkan perhatian dan kasih sayang, memang berat untuk mengerti dengan pekerjaannya yang 1 kali 24 jam butuh tanggung jawabnya, tapi ini adalah bagian dari resiko untuk menjadi pasangannya. Tidak di sangka kebiasaan burukku yang dahulu terpelihara akibat kurang control dalam pergaulan dapat berputar arah hingga 180derajat karena dirinya, tidak ada lagi dunia malam yang sering ku lakoni bersama teman-teman, semua kata perselingkuhan telah engah pula dalam fikiranku, karena bagiku dia sudah sempurna…. Apalagi yang harus aku cari di luar dirinya semua perhatian, cinta dan keseriusan yang aku cari, telah aku temukan dalam sosok seorang eko setiawan. Aku hanyaberharap apa yang aku rasakan terhadapnya , itu pula yang dia rasakan untukku.

Butuh empat bulan untuk mengulang semua kenangan manis saat bersamanya, kedatangannya untuk yang kedua kali sangat berbeda dengan kedatangan yang sebelumnya. Tujuan utama kami berdua adalah Malili, daerah dimana aku di lahirkan…… 13 Mei 2010, aku dapat memandang wajahnya lagi, sesaat setelah KU aku menjemputnya , persinggahan pertama kami adalah hotel dimana pertama kali dia datang ke Makassar. Seusai makan , perpisahan malam itu di tutup dengan serpihan untaian kata mesra untuknya. Tidak sabar menunggu datangnya pagi, akupun gak bisa tidur di buatnya. Pukul 08.20 dia menelpon untuk membangunkanku dalam rangka untuk minta di buatin teh manis + jajanan sebagai pendamping minuman tersebut. Berangkat dengan keadaan belum mandi, aku mendatanginya lengkap dengan pesanan. Pagi yang romantic buatku, karena adanya seorang terkasih di sampingku saat itu. Sapaan waktu yang kian sorepun menghantarkan kami di sebuah cafĂ© yang jaraknya tidak jauh dari terminal bis menuju kampungku ( pabeta ) karena hari itu, kami berdua memang akan melakukan perjalanan guna menemui keluarga besarku. Berangkat dari pukul 19.00, kami melewati malam itu berdua di dalam bis dengan beberapa hambatan “ susahnya pengen ketemu calon martua “ hehheh…… itulah kata yang sempat terucap olehnya; dari jembatan putus, jalan kaki dengan mambawa barang, naik ojek, dan berpanas-panasan di dalam mobil tanpa ac sambil nunggu antrian di POM bensin, ini semua merupakan bagian dari kata susah yang kami rasakan hingga tepat pukul 11.15 siang. Setibanya, semua di awali perkenalannya dengan kedua orang tuaku. makan siang, berkumpul dengan keluarga hingga mandi kemudian istirahat sampai sorepun berlalu, semua terlewatkan di hari itu. Kedatangannya membuatku semakin mencintainya karena kesabaran, pengorbanan dan keberaniannya untuk menemui kalurgaku “ aku bangga padanya “ karena dia adalah sosok yang pertama kali aku pertemukan dengan kedua orang tuaku, entah bagaimana caranya dia dapat lisaakinkanku untuk melakukan hal itu . Yang jelasnya adalah, aku sangat menyayanginya jauh sebelum hari ini, dan hingga saat ini. Cuman semalam waktu yang kami habiskan di kampung, karena kondisi jadwal kerjanya yang padat, kali ini perjalanannya tak sesulit kemarin, hanya ada satu masalah kecil yang berefek besar bagiku dan baginya ; bis yang kami tumpangi tidak di lengkapi dengan selimut yang seharusnya ada, dengan alasan ketinggalan, DINGIN…. Kata ini langsung terlintas di kepalaku karena kami berduapun tak ada yang membawa selimut, hal pertama yang masKU lakukan saat itu adalah melepas jaket yang ia kenakan dan di berikan untukku, semakin malam semakin dalam pula rasa dingin yang terasa, saat itu , untung saja ada handuk dalam tas ranselnya yang dapat di gunakan untuk sedikit mengurangi rasa dingin yang menusuk tubuhnya. Tiba pagi di Makassar, aku berencana untuk menghabiskan waktu bersamanya sambil menunggu waktu kepulangannya ke Jakarta, di temani dengan film yang terputar di laptop kepunyaanya kami melalui siang itu dengan aneka topik pembicaraan dalam hubungan kami .

Berlokasi di tempat makan yang tidak jauh dari kantorku kami berdua menghabiskan waktu berdua dengan Makan siang sambil memuaskan mata ini untuk menatap wajahnya yang tidak lama lagi akan meninggalkanku, hingga tiba arah jarum jam bertepatan tiga jam sebelum jam penerbangan, kami berdua menuju bandara yang akan memisahkan antara aku dan dia meski hanya untuk sementara & Untuk yang ke sekian kalinya, kepergiannya masih menggoreskan luka yang amat sakit dalam hatiku, ingin rasanya ku lakukan sesuatu agar dia gak jadi pulang saat itu, namun semua ada batasnya begitupun dengan kemampuanku untuk mencegahnya, aku menangis dan langsung pulang dengan masig membawa segenap rasa kehilangan dan rindu yang tidak akan pernah terpuaskan darinya. Apapun akhir dari percintaanku dengannya ku harap adalah yang terindah dari tuhan… Dan jika aku di beri pilihan untuk bernafas atau mencinta, maka aku akan menggunakan nafas terakhirku untuk mengatakan bahwa aku mencintaimu mas.. Kisah ini, adalah kisah yang sebenar-benarnya terjadi antara aku dan dirinya Kisah cinta yang tak akan lekang oleh masa, tak akan hilang dari ingatan meski waktu terus menunjukkan usianya yang sudah tidak lagi bisa di katakana muda. Kasih sayang akan selalu jalan beriringan dengan pengorbanan, namun pengorbanan tersebut dapat mencapai wujutnya yang sempurna jika terbukti bahwa cintam u padanya hanya dapat di patahkan oleh hentakan nafas terakhirmu di dunia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: